Jumat, 23 November 2007

cinta dalam rumah tangga

Hilangnya cinta di dalam pernikahan, bukanlah akibat penghianatan suami atau isteri. Cinta itu lenyap dari pernikahan, karena kita sendiri sudah beranggapan cinta tidak seharusnya ada dalam pernikahan.

Seharusnya cinta itu tetap hadir dalam rumah tangga dan dijaga hingga akhir hayat. Cinta yang suci ibarat bunga yang mekar. Ia mengeluarkan bau dan juga memberi kesegaran kepada rumah tangga.

Dalam hubungan rumah tangga, cinta perlu dijadikan sebagai alat untuk menyemai kasih sayang. Untuk mewujudkan penghargaan dan cinta kepada suami atau isteri, diantaranya; Pertama, gunakan berbagai kesempatan untuk mengungkapkan cinta kepadanya bahwa kita bersyukur, sebab Allah SWT memberikan dia sebagai suami atau isteri kita.

Kehadiran pasangan kita (suami/istri) bukan sekadar diinginkan tetapi dihargai. Dia begitu bernilai bagi kita. Kita dapat menunjukkan penghargaan melalui ucapan terima kasih, sentuhan lembut, tatapan sayang atau melakukan sesuatu yang disukainya.

Kedua, dengan bersikaplah lemah lembut. Perlakuan kasar, tidak hanya meninggalkan luka kepada si penerima, namun juga meninggalkan kesan negatif. Ada sebuah prinsip yang harus kita jaga, “semakin halus kita memperlakukannya, semakin bernilai dia di hadapan kita. Semakin kasar kita memperlakukannya, semakin rendah dia di mata kita”. Itulah prinsip sikap lemah lembut

Ketiga, utamakan kepentingan pasangan kita dibandingkan orang lain. Siapa atau apa yang kita dahulukan mencerminkan siapa atau apa yang penting bagi kita. Berterima kasih, lemah lembut atau memberi keutamaan kepada pasangan melambangkan penghargaan kita kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar